BAB II
PEMBAHASAN
A.
Makna
Bimbingan Belajar
Bimbingan
adalah proses bantuan terhadap individu mendapat pemahaman
dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara
maksimum kepada sekolah, keluarga serta masyarakat. Bimbingan merupakan bantuan
yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan.
Dari kedua
definisi yang dikemukakan dapat disimpulkan mengenai pengertian bimbingan
sebagai berikut :
-
Bimbingan
adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu yang membutuhkannya,
bantuan yang diberikan tidak adanya unsur paksaan serta diberikan secara
berencana dan sistematis.
-
Bimbingan
diberikan kepada individu dengan maksud agar ia dapat memahami dirinya,
kemudian mengarahkan dirinya sehingga
tercapai kebahagiaan hidup pribadi.
Bimbingan
belajar atau binbingan akademik adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada
individu (siswa) dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih
program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul
berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di institusi pendidikan. Berdasarkan
pengertian di atas, bimbingan belajar bisa bermakna sustu bantuan dari
pembimbing kepada terbimbing dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah
belajar.
Bagaimana cara belajar yang baik dan
Relevan dengan makna di atas, Surya (1988)
menyatakan bahwa bimbingan belajar merupakan jenis bimbingan belajar merupakan
jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan
masalah-masalah pendidikan. Berdasarkan pengrtian yang dikemukakan oleh Surya
(1988) di atas, bimbingan belajar bisa bermakna bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah pendidikan
(dalam arti luas) dan masalah belajar (dalam arti sempit).
B.
Tujuan
bimbingan belajar
Secara umum
oleh karena siswa merupakan individu yang sedang dalam proses perkembangan,
maka tujuan bimbingan belajar adalah membantu individu (siswa) agar mencapai
perkembangan yang optimal; sehingga tidak menghambat perkembangan belajar
sisqwa. Siswa yang perkembangannya terlambat atau terganggu akan berpengeruh
terhadap perkembangan atau kemampuan belajarnya.
Selain tujuan secara
umum di atas, secara lebih khusus berdasarkan pengertian di atas dapat
diketahui bahwa tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mampu menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah belajar.dalam konteks kemandirian, tujuan bimbingan
belajar adalah agar siswa mandiri dalam belajar.
Kegiatan
bimbingan di sekolah merupakan bagian integral dari keseluruhan program
kegiatan sekolah, terutama pada bimbingan belajar sehingga dapat diartikan
bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah merupakan tujuan yang ingin
dicapai bimbingan. Yang membedakan diantara keduanya ialah jenis kegiatannya,
pendidikan terletak pada proses belajar mengajar yang penekanannya pada
usaha-usaha kognitif,afektif dan psikomorik, sedangkan bimbingan terletak pada
membina siswa dalam perkembangan pribadi, sosial psikologi, yang didasarkan
pada kenyataan yang dihadapi siswa sehingga memerlukan bantuan tenaga
profesional kependidikan dalam hal ini adalah guru pembimbing. Proses
belajar dapat diamati secara tidak langsung, artinya proses belajar yang
merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat dipahami oleh
guru. Program-progran
pendidikan di sekolah termasuk program layanan bimbingan dapat diintegrasikan
dengan mata pelajaran sehingga proses pendidikan di sekolah akan lebih bermakna
sesuai dengan kebutuhan anak didik dan kebutuhan masyarakat serta pembangunan.
Dengan
perkataan lain, melalui kegiatan bimbingan di sekolah siswa mampu mengembangkan
potensi dalam dirinya. Potensi lingkungannya, sehingga ia merencanakan masa
depannya serta melanjutkan pendidikan kepada jenjang yang lebih tinngi. Dalam
rangka menjawab tantangan masa depan yang lebih komfektif dan komplek,
tenaga-tenaga profesional kependidikan mampu memberikan pelayanan yang terbaik
pula bagi perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,
yaitu : ”Terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan
kemampuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri,
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
C.
Aspek-Aspek
Bimbingan Belajar
Siswa di
sekolah dan madrasah baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat
memiliki masalah yang satu sama lain berbeda tingkat kompleksitasnya. Masalah
siswa di sekolah dan madrasah ada yang disebabkan oleh kondisi dari luar diri
siswa.
Beberapa aspek
masalah belajar yang memerlukan layanan bimbingan belajar atau bimbingan
akademik adalah:
1)
Kemampauan
belajar yang rendah
2)
Motivasi
belajar yang rendah
3)
Minat
belajar yang remda
4)
Tidak
berbakat pada mata pelajaran tertentu
5)
Kesulitan
berkonsentrasi dalam belajar
6)
Sikap
belajar yang tidak terarah
7)
Prilaku
mal adiptif dalam belajar seperti suka mengganggu teman ketika belajar
8)
Prestasi
belajar yang rendah
9)
Penyaluran
kelompok belajar dan kegiatan belajar siswa lainnya
10)
Pemilihan
dan penyaluran jurusan
11)
Pemilihan
pendidikan lanjutan
12)
Gagal
ujian atau tidak naik kelas
Menurut Surya
(1988) beberapa aspek masalah individu (atau) yang memerlukan layanan bimbingan
belajar (bimbingan pendidikan) adalah
1)
Pengenalan
kurikulum
2)
Pemilihan
jurusan
3)
Cara
belajar yang tepat
4)
Perencanaan
pendidikan. Dan lain sebagainya
D.
Fungsi
Bimbingan Belajar
Belajar adalah merupakan
kegiatan fisik dan psikis yang tertinggi dalam kehidupan manusia, sebagai hasil
kegiatan belajar dapat membawa pada perubahan dan peningkatan pandangan sikap
dan tingkah laku yang baru dari hasil latihan belajar tersebut. Proses belajar yang terjadi di sekolah harus senantiasa mempunyai
tujuan yang jelas dan terarah sebagai pedoman dan panutan dalam aktivitas
belajar sebagai seorang siswa, dalam tujuan tersebut pada dasarnya menyangkut
penguasaan bidang pengetahuan pembinaan sikap dan pengembangan keterampilan
yang merupakan cita-cita sekolah yang diselenggarakan lewat pendidikan dan
pengajaran. Menurut Dewa Ketut Sukardi ada dua faktor yang timbul dalam
kesulitan belajar, yaitu :
a)
Faktor
endogen, ialah faktor yang datang dari anak itu sendiri, hal ini dapat bersifat
-
Biologis,
ialah hambatan yang bersifat kejasmanian.
-
Fisikologis,
ialah hambatan yang bersifat kejiwaan.
b)
Faktor
eksogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luar diri anak, faktor ini
meliputi : bagaimana cara
siswa mengatasi hambatan tersebut tersebut
-
Faktor
lingkungan keluarga.
-
Faktor
lingkungan sekolah.
-
Faktor
lingkungan masyarakat.
Bagaimana cara belajar yg tepat agar mudah
dipahami dn di mengerti,,
Kehadiran bimbingan dalam
proses pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan, secara keseluruhan dapat
berfungsi membantu dan menunjang usaha-usaha kearah kemajuan, kesejahteraan dan
tercapainya tujuan pendidikan bagi sekolah maupun bagi anak didik terutama
dalam proses belajar mengajar didalam pendidikan dan pengajaran yang
dijalankan. Fungsi utama
bimbingan yang didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan
yang pengembangan yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya
berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka perkembangan
dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Menurut Prayetno, dia mengemukakan
ada fungsi pokok pelayanan bimbingan yaitu :
a)
Pengenalan
diri
Upaya utama didalam bimbingan dalam rangka menemukan dan memberikan
pemahaman terhadap potensi dan kemampuan bakat dan minat, kebutuhan-kebutuhan,
sifat-sifat kepribadian, permasalahan dan kesulitan-kesulitan para siswa sesuai
dengan fakta, data dan impormasi dirinya sehingga ia dapat menggali dirinya
secara utuh dan menyeluruh agar dapat disalurkan dengan sewajarnya.
Bagaimana cara memberikan pemahaman terhadap
siswa akan potensi dan kemampuan dan minat, serta sifat pribadi,
b)
Pencegahan
masalah
Di dalam bimbingan terhadap upaya provinsip (pencegahan) dan
kuratip (penyuluhan) terhadap segala permasalahan, baik yang belum terjadi
maupun yang sedang mengalami kesulitan didalam memecahkannya, kemudian berupaya
meluruskan agar para siswa dapat berbuat dan bertindak tanpa adanya
ketergantungan kepada orang lain.
c)
Kesejahteraan
sekolah
Bimbingan dapat mengefektifkan segala tujuan yang ingin dicapai di
sekolah, disamping membantu petugas-petugas sekolah terutama Kepala Sekolah dan
guru-guru di dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi atau iklim sekolah
yang harmonis, sehat dan dinamis bagi keberhasilan pendidikan dan pengajaran.
E.
Bentuk-bentuk
layanan bimbingan belajar
Yang lebih
tepat, bentuk bimbingan belajar kepada para siswa adlah menyesuaikan dengan
masalah belajar yag terjadi dan dihadapi oleh siswa. Dengan melihat spesifikasi
masalah yang dihadapi oleh siswa, guru pembimbing dapat merumuskan program
layanan bimbingan belajar kepada para siswa. Beberapa bentuk layanan bimbingan
belajar yang bisa diberikan kepada para siswa di sekolah dan madrasah.
1)
Orientasi
kepada para siswa (khususnya siswa bau) tentang tujuan institusional (tujuan
sekolah dan madrasah), isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah
(madrasah), cara-cara belajar yang tepat, penyesuaian diri dengan corak
pendidikan di sekolah atau madrasah.
2)
Penyadaran
kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti
pelajaran di sekolah dan madrasah maupun di rumah baik secara individual maupun
kelompok.
3)
Bantuan
dalam memilih jurusan atau program studi yang sesuai, memilih kegiatan-kegiatan
non akademik yang menunjang usaha belajar dan memilih program studi lanjutan
untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bantuan ini juga mencakup
penyebaran informasi (layanan informasi) tentang program studi yang tersedia
pada jenjang pendidikan tertentu.
4)
Pengumpulan
data siswa (layanan pengumpulan data) yang berkenaan dengan kemampuan
intelektual, bakat khusus, arah minat, cita0-cita hidup, pada program-program
studi atau jurusan tertentu, dan lain sebagainya.
5)
Bantuan
dalam mengalami kesulitan-kesulitan belajar seperti, kurang mampu menyusun dan
mentaati jadwal belajar di rumah, kurang siap menghadapi ulanganAA atau ujian,
kurang dapat berkonsentrasi, kurang menguasai cara belajar yang tepat di
berbagai mata pelajarn, menghadapi keadaan di rumah yang mempersulit cara
belajar secara rutin, dan lain sebagainya.
6)
Bantuan
dalam hal membentuk kelompok belajar dan mengatur kegiatan-kegiatan belajar
kelompok supaya berjalan secara efektif dan efisien.
F.
Prosedur Bimbingan belajar
Secara umum,
prosedur bimbingan belajar dapat ditempuh melalui langkah-langkah sebagai
berikut :
a)
Identifikasi Kasus
Identifikasi
kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan
bimbingan belajar. Robinson dalam Abin Syamsuddin Makmun (2003) memberikan
beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga
mebutuhkan layanan bimbingan belajar, yakni :
-
Call
them approach; melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara
bergiliran sehingga dengan cara ini akan dapat ditemukan siswa yang benar-benar
membutuhkan layanan bimbingan.
-
Maintain
good relationship; menciptakan hubungan yang baik, penuh keakraban sehingga
tidak terjadi jurang pemisah antara guru dengan siswa. Hal ini dapat
dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan
kegiatan belajar mengajar saja, misalnya melalui kegiatan ekstra kurikuler,
rekreasi dan situasi-situasi informal lainnya.
-
Developing
a desire for counseling; menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah
penyadaran siswa akan masalah yang dihadapinya. Misalnya dengan cara
mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes,
seperti tes inteligensi, tes bakat, dan hasil pengukuran lainnya untuk
dianalisis bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya.
-
Melakukan
analisis terhadap hasil belajar siswa, dengan cara ini bisa diketahui tingkat
dan jenis kesulitan atau kegagalan belajar yang dihadapi siswa.
-
Melakukan
analisis sosiometris, dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga
mengalami kesulitan penyesuaian social.
b)
Identifikasi Masalah
Langkah ini
merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau masalah yang
dihadapi siswa. Dalam konteks Proses Belajar Mengajar, permasalahan siswa dapat
berkenaan dengan aspek : (a) substansial – material; (b) struktural –
fungsional; (c) behavioral; dan atau (d) personality. Untuk mengidentifikasi
masalah siswa, Prayitno dkk. telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak
masalah siswa, dengan apa yang disebut Alat Ungkap Masalah (AUM). Instrumen ini
sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa, seputar
aspek : (a) jasmani dan kesehatan; (b) diri pribadi; (c) hubungan sosial; (d)
ekonomi dan keuangan; (e) karier dan pekerjaan; (f) pendidikan dan pelajaran;
(g) agama, nilai dan moral; (h) hubungan muda-mudi; (i) keadaan dan hubungan
keluarga; dan (j) waktu senggang.
c)
Diagnosis
Diagnosis
merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang
melatarbelakangi timbulnya masalah siswa. Dalam konteks Proses Belajar Mengajar
faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa, bisa dilihat dari segi
input, proses, ataupun out put belajarnya. W.H. Burton membagi ke dalam dua
bagian faktor – faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan
belajar siswa, yaitu : (a) faktor internal; faktor yang besumber dari dalam
diri siswa itu sendiri, seperti : kondisi jasmani dan kesehatan, kecerdasan,
bakat, kepribadian, emosi, sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya; (b)
faktor eksternal, seperti : lingkungan
rumah, lingkungan sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial
dan sejenisnya.
d)
Prognosis
Langkah ini untuk memperkirakan
apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menentukan
berbagai alternatif pemecahannya, Hal ini dilakukan dengan cara
mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga.
Proses mengambil keputusan pada tahap ini seyogyanya terlebih dahulu
dilaksanakan konferensi kasus, dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten
untuk diminta bekerja sama menangani kasus – kasus yang dihadapi.
e)
Remedial
atau referal (Alih Tangan Kasus).
Jika jenis dan
sifat serta sumber permasalahannya masih berkaitan dengan sistem pembelajaran
dan masih masih berada dalam kesanggupan dan kemampuan guru atau guru
pembimbing, pemberian bantuan bimbingan dapat dilakukan oleh guru atau guru
pembimbing itu sendiri. Namun, jika permasalahannya menyangkut aspek-aspek
kepribadian yang lebih mendalam dan lebih luas maka selayaknya tugas guru atau
guru pembimbing sebatas hanya membuat rekomendasi kepada ahli yang lebih
kompeten.
f)
Evaluasi
dan Follow Up
Cara manapun
yang ditempuh, evaluasi atas usaha pemecahan masalah seyogyanya dilakukan
evaluasi dan tindak lanjut, untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan
(treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah yang dihadapi
siswa. Berkenaan
dengan evaluasi bimbingan, Depdiknas telah memberikan kriteria-kriteria
keberhasilan layanan bimbingan belajar, yaitu :
-
Berkembangnya
pemahaman baru yang diperoleh siswa berkaitan dengan masalah yang dibahas.
-
Perasaan
positif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan melalui layanan.
-
Rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan layanan dalam
rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah yang dialaminya.
-
Sementara
itu, Robinson dalam Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan beberapa
kriteria dari keberhasilan dan efektivitas layanan yang telah diberikan, yaitu apabila (a) Siswa telah menyadari (to be aware
of) atas adanya masalah yang dihadapi.(b) Siswa telah memahami (self insight)
permasalahan yang dihadapi. (c) Siswa telah mulai menunjukkan kesediaan untuk
menerima kenyataan diri dan masalahnya secara obyektif (self acceptance). (d) Siswa
telah menurun ketegangan emosinya (emotion stress release). (e) Siswa telah
menurun penentangan terhadap lingkungannya. (f) Siswa mulai menunjukkan
kemampuannya dalam mempertimbangkan,
mengadakan pilihan dan mengambil keputusan secara sehat dan rasional. (g) Siswa
telah menunjukkan kemampuan melakukan usaha –usaha perbaikan dan penyesuaian
diri terhadap lingkungannya, sesuai dengan dasar pertimbangan dan keputusan
yang telah diambilnya
MGM Resorts to acquire Las Vegas casino-hotel operator
BalasHapusMGM 서산 출장샵 Resorts International (MGM) 대전광역 출장샵 has announced the acquisition of Wynn 평택 출장안마 Las Vegas as its public offering. The deal allows MGM 양주 출장마사지 to offer up 여수 출장샵