Minggu, 26 Januari 2014

MAKALAH KUNJUNGAN RUMAH



KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah swt, sehingga laporan bimbingan dan konseling dengan judul KUNJUNGAN RUMAH ini dapat di selesaikan dalam waktu yang relative singkat .dan ucapan salam kepada nabiyullah SAW para keluarga sahabatnya sebagai tanda rasa kepada beliau.
            Tulisan ini merupakan laporan bimbingan dan konseling, laporan ini bukan hanya sekedar tugas melainkan juga sebagai pedoman untuk kita semua agar lebih memahami layanan-layanan dalam bimbingan dan konseling.
            Pada prinsipnya apabila penulisan ini ada unsur kebenarannya maka kebenaran itu datangnya dari allah SWT dan kalau ada kekeliruannya maka itu adalah kekeliruan penulis sendiri sebagai manusia biasa yang tak luput dari segala kehilafan. Oleh karena itu apabila ada kekeliruannya dalam penulisan ini mohon saran secara konstruktif dari para pembacanya

                                                           
Makassar,  Desember 2013



PENYUSUN








DAFTAR ISI

Halaman judul................................................................................................
Kata pengantar................................................................................................
Daftar isi.........................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1.2 Rumusan masalah ........................................................................
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian kunjungan rumah .....................................................
2.2 Tujuan kunjungan rumah ..........................................................
2.3 Komponen kunjungan rumah ....................................................
2.4 Tekhnik kunjungan rumah .......................................................
2.5 pelaksanaan kunjungan rumah..................................................
2.6 kelebihan dan kekurangan kunjungan rumah............................
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................




 BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Secara umum tentang kegiatan-kegiatan pendukung pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dan madrasah. Untuk lebih jelas lagi,layanan Bimbingan ddan Konseling disekolah dan madrasah tidak akan dapat dilaksanakan secara efektif dan tujuannya tercapai sesuai yang direncanakan tanpa kegiatan-kegiatan pendukung. Adapun kegiatan-kegiatan pendukung pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dan madrasah adalah kunjungan rumah. 
Kunjungan rumah diartikan sebagai suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan petani dan keluarganya dengan dilakukannya suatu kunjungan oleh penyuluh ke rumah sasaran penyuluhan dengan tujuan tertentu.
Hanya sebagian kecil waktu anak berada di sekolah dan selebihnya berada di rumah. Untuk melengkapi pengalaman membimbing tentang seseorang perlu mengetahui kehidupan keluarga di mana anak itu tinggal dan banyak melakukan kegiatan sesudah pulang sekolah. Tidak sedikit masalah yang timbul di sekolah, berasal dari rumah.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian kunjungan rumah
2.    Apa tujuan kunjungan rumah
3.    Apa komponen-komponen kunjungan rumah
4.    Bagaimana tekhnik kunjungan rumah
5.    Bagaimana pelaksanaan kunjungan rumah
6.    Apa kelebihan dan kekurangan kunjungan rumah




BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian kunjungan rumah
Menurut Prayitno kujungan rumah merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang menjadi tanggung jawab konselor dalam pelayanan konseling.
Ifdil juga menyebutkan bahwa kunjungan rumah adalah upaya yang  dilakukan Konselor untuk mendeteksi kondisi  keluarga dalam  kaitannya dengan permasalahan anak/individu agar mendapat berbagai informasi  yang dapat digunakan lebih efektif.
 Kunjungan rumah di lakukan apabila data siswa untuk kepentingan pelayanan bimbingan dan konseling belum atau tidak diperoleh melalui wawancara dan angket. Selain itu kunjungan rumah juga perlu di lakukan untuk melakukan cek silang berkenaan dengan data yang di peroleh melalui angket dan wawancara. Siswa yang bersangkutan dapat dilibatkan secara langsung dilibatkan dalam proses kunjungan rumah dan pembicaraan hasil­-hasilnya untuk kepentingan pemecahan masalah siswa yang bersangkutan.
Kunjungan rumah perlu dilaksanakan oleh Guru Kelas apabila untuk permasalahan siswa yang sedang ditangani diperlukan keterangan lebih jauh dari dan tentang orang tuanya Serta tentang kondisi keluarganya, dan/atau Guru Kelas ingin menyampaikan sesuatu kepada orang tua siswa tentang permasalahan anaknya itu. Hasil kunjungan rumah dapat dipergunakan oleh Guru Kelas untuk melanjutkan pelajarannya terhadap siswa yang bersangkutan. Lebih jauh, dengan kunjungan rumah itu orang tua dapat diajak bekerja sama untuk mengentaskan permasalahan siswa tersebut.
Kegiatan kunjungan rumah dapat diganti dengan pemanggil­an orang tua ke sekolah. Namun demikian, kunjungan rumah secara langsung akan lebih menguntungkan, karena penerimaan orang tua terhadap guru di rumahnya sendiri akan lebih akrab sehingga lebih memungkinkan dijalinnya kerja sama. Di samping itu, kunjungan I memungkinkan rumah lebih memungkinkan Guru Kelas melihat secara langsung dan memahami lebih mendalam suasana rumah dan keluarga siswa yang sedang dibimbingnya itu.
B.  Tujuan kunjungan rumah
Secara umum, kunungan rumah bertujuan untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat tentang siswa berkenaan dengan masalah yang di hadapinya. Selain itu, juga bertujuan untuk menggalang komitmen antara orang tua dan anggota keluarga lainnya dengan pihak sekolah atau madrasah, khususnya berkenaan dengan pemecahan masalah klien. Kunungan rumah bertujuan untuk mengenal lebih dekat lingkungan hidup siswa sehari-hari.
Secara khusus tujuan kunjungan rumah berkenaan dengan fungsi-fungsi bimbingan. Dengan memahami siswa secara lebih luas dan komitmen orang tua serta anggota keluarga lainnya, maka pelayanan bimbingan dan konseling akan dapat terwujud secara Efektif dan evisien. Dan pada gilirannya dapat mengentaskan siswa dari kondisi bermasalah kepada kondisi yang lebih baik.
Kunjungan rumah dilakukan dalam rangka mengumpulkan data atau melengkapi data siswa yang terkait dengan keluarga. Dengan data yang lebih lengkap dan terbinanya komitmen orang tua maka upaya pencegahan masalah terutama yang disebabkan oleh faktor-faktor keluarga, lebih memungkinkan untuk data dilaksanakan. Dengan demikian, berkaitan dengan fungsi pencegahan, kunjungan rumah bertujuan untuk mencegah timbulnya atau atau memecahkan masalah siswa terutama yang disebabkan oleh faktor-faktor keluarga. Melalui kunjungan rumah, akan terbina kerjasama yang baik antar konselor dengan orang tua siswa, sehingga akan terwujud situasi yang kondusif bagi pengembangan dan pemeliharaan potensi siswa. Apabila tujuan-tujuan berkaitan dengan fungsi-fungsi diatas tercapai, maka berkenaan dengan fungsi advokasi, melalui kunjungan akan lebih memungkinkan tegaknya hak-hak siswa.
C.  Komponen-komponen kunjungan rumah
Ada tiga komponen pokok berkenaan dengan kunjungan rumah, yaitu kasus, keluarga dan konselor.
Pertama, kasus. Kunjungan rumah difokuskan pada penanganan kasus yang dialami oleh klien (siswa) yang terkait dengan faktor-faktor keluarga, kasus siswa terlebih dahulu dianalisis, dipahami, disikapi dan diberikan (dilaksanakan) perlakuan awal tertentu, dan selanjutnya diberikan pelayanan bimbingan konseling yang memadai. Perlakuan awal terhadap kasus dilakukan melalui kunjungan rumah. Hasil kunjungan rumah digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Kunjungan rumah juga dapat merupakan bagian langsung atau tindak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling terlebih dahulu terhadap kasus yang dimaksud.
Kedua, keluarga. Keluarga yang menjadi fokus kunjungan rumah meliputi kondisi-kondisi yang menyangkut: a. Orang tua atau wali siswa, b) anggota keluarga yang lain, c) orang-orang yang tinggal dalam lingkungan keluarga yang bersangkutan, d) kondisi fisik rumah, isinya dan lingkungannya, e) kondisi ekonomi dan hubungan sosioemosional yang terjadi dalam keluarga.
Ketiga, konselor. Konselor atau pembimbing bertindak sebagai perencana, pelaksana dan sekaligus pengguna-pengguna hasil kunjungan rumah. Seluruh kegiatan kunjungan rumah dikaitkan langsung dengan pelayanan bimbingan dan konseling dan kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling lainnya.
D.  Tekhnik kunjungan rumah
Pertama, format. Kunjungan rumah dapat dilakukan mengikut format lapangan dan politik. Melalui kunjungan rumah konselor memasuki lapangan permasalahan klien yang menjangkau kehidupan keluarga klien. Dengan jangkauan yang lebih luas di harapkan penanganan masalah klien dapat dilakukan secara lebih komprehensif dan intensif.
Strategi politik pun dapat dilakukan yaitu menghubungi pihak-pihak lain yang terkait dalam keluarga. peran positif pihak-pihak lain yang terkait dibangkitkan untuk penuntasan pengentasan (pemecahan masalah) klien serta optimalisasi pengembangan potensi-potensinya. Kunjungan rumah menjangkau lapangan permasalahan klien  yang  menjangkau kehidupan keluarga dan terlaksanakan politik yaitu menghubungi  pihak-pihak terkait dengan keluarga.
Kedua, Materi. Materi Yang perlu diperhatikan saat di hadapan keluarga : Tidak melanggar asas kerahasiaan klien,  Semata-mata  untuk memperdalam masalah klien, Tidak merugikan klien. Dalam kaitannya dengan kedudukan hubungan kekeluargaan dalam keluarga yang bersangkutan, hubungan sosioemosional, pemberian kesempatan dan fasilitas serta keterkaitan kerja materi yang dibicarakan meliputi kondisi-kondisi: orang tua atau wali siswa, anggota keluarga lainnya, orang-orang yang tinggal dalam lingkungan keluarga yang dimaksud. Kondisi fisik rumah, isinya dan lingkungannya, kondisi ekonomi dan hubungan sosio-emosional yang terjadi dalam keluarga.keseluruhan materi diatas, dirangkai secara sistematis baik dalam penggaliannya bersama anggota keluarga yang dikunjungi maupun dalam menyusun hasil kunjunganrumah nantinya.
Ketiga, peran klien. Menyetujui Kunjungan Rumah yang akan dilakukan klien dan  mempertimbangkan perlu tidaknya ia terlibat   saat kunjungan rumah. Keterbukaan, objektifitas, kenyamanan, suasana kelancaran kegiatan, serta dampak positif bagi siswa dan keluarganya, menjadi pertimbangan dan kriteria keterlibatan siswa.
Keempat, kegiatan. Melakukan wawancara dan pengamatan dan memeriksa dokumen-dokumen  yang dimiliki keluarga. Konselor tidak diperbolehkan memeriksa berbagai dokumen yang dimiliki keluarga, kecuali keluarga yang bersangkutan menghendakinya. Format atau teknik layanan kelompok dapat diselenggarakan oleh konselor dengan mengikutsertakan sejumlah anggota keluarga dalam pembicaraan tentang masalah siswa.
Kelima, undanga terhadap keluarga. Keluarga dapat diundang ke sekolah sesuai dengan permasalahan klien. Pelaksanaan undangan ini memperhatikan: izin dari klien, perlu dipersiapkan materi pembicaraan dan  peran klien.
Undangan terhadap keluarga tidak boleh dilakukan oleh pembimbing atau konselor dengan tujuan untuk menyampaikan kepada anggota yang diundang keputusan tertentu yang isinya merugikan siswa. Orang tua diundang untuk di beritau atau hanya untuk menandatangani perjanjian bahwa anaknya diskors, tidak naik kelas dan lain sebagainya.
Keenam, waktu dan tempat. kapan maupun berapa lama kunjungan rumah dilakukan tergantung kepada perkembangan proses pelayanan terhadap siswa. Kunjungan rumah dapa dilakukan di lakukan dari awal atau bahkan sebelum pelayanann, ketika proses pelayanan sedang berlangsung atau sebagai tindak lanjut dari pelayanan tertentu. Lamanya pembimbing atau konselor berkunjung berkunjung kerumah keluarga siswa juga tergantung materi yang dibicarakan dan kegiatan yang dilakukan dalam keluarga yang bersangkutan. Apabila kunjungan rumah diganti dengan kunjungan rumah diganti dengan undangan keluarga, maka tempat pertemuannya bisa dilakukan ditempat pembimbing atau konselor bekerja.
Ketujuh, evaluasi. Untuk mengetahui hasil dari kunjungan rumah, harus dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kunjungan rumah. Dalam konteks pelayanan bimbingan dan konseling., dapat mencakup proses dan hasil-hasilnya. Evaluasi terhadap unsur-unsur proses dilakukan secara berkelanjutan selama proses kunjungan rumah berlangsung. Penilaian terhadap hasil-hasil kunjungan rumah dapat diarahkan pada kelengkapan dan akurasi data yang diperoleh serta manfaat data tersebut dalam pelayanan terhadap siswa. Komitmen seluruh anggota keluarga juga perlu mendapat perhatian secara seksama untuk pemecahan masalah siswa.

E.  Pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah
Pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah juga menempuh tahap-tahap kegiatan seperti: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut dan laporan.
Pertama, perencanaan. Pada tahap perencanaan, hal-hal yang dilakukan adalah a). Menetapkan kasus dan klien yang mengalaminya yang memerlukan kunjungan rumah, b).Meyakinkan klien tentang pentingnya kunjungan rumah, c).Menyiapkan data atau informasi pokok yang perlu dikomunikasikan kepada keluarga, d) menetapkan materi kunjungan rumah atau data yang perlu diungkapkan dan peranan masing-masing anggota keluarga yang akan ditemui, e). Menyiapkan kelengkapan administrasi.
Kedua, pelaksanaan. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah a) mengomunikasikn rencana kegiatan kunjungan rumah kepada berbagai pihak yang terkait, b) melakukan kunjungan rumah dengan melakukan kegiatan-kegiatan; 1. Bertemu orang tua atau wali siswa atau anggota keluarga lainnya, 2. Membahas permasalahan siswa, 3. Melengkapi data, 4. Mengembangkan komitmen orang tua atau wali siswa atau anggota keluarga lainnya, 5. Menyelenggarakan konseling keluarga apabila memungkinkan, 6. Merekam dan menyimpulkan hasil kegiatan.
Ketiga, evaluasi. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah; a. Mengevaluasi proses pelaksanaan kunjungan rumah, b. Mengevaluasi kelengkapan dan keakuratan hasil kunjungan rumah, serta komitmen orang tua/ wali/ anggota keluarga lain, c. Mengevaluasi penggunaan data hasil kunjungan rumah dalam pengentasan masalah klien, d. Analisis terhadap efektifitas penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap penanganan kasus, khususnya pengentasan masalah klien.
Keempat, analisis hasil evaluasi. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan anlisis terhadap evektifitas penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap pemecahan kasus siswa.
Kelima, tindak lanjut. a. Mempertimbangkan apakah diperlukan kunjungan rumah ulang atau lanjutan. b. Mempertimbangkan tindak lanjut layanan dengan menggunakan data hasil kunjungan rumah yang lebih atau akurat.
Keenam, laporan. Pada tahap ini pembimbing atau konselor melakukan kegiatan. a. Menyusun laporan kegiatan KRU, b. Menyampaikan laporan kepada pihak terkait, c. Mendokumentasikan laporan.

F.  Kelebihan dan kekurangan kunjungan rumah
a.       Kelebihan
1)   Mendapatkan secara langsung data dan masalah yang dihadapi oleh siswa.
2)   Dapat untuk mencocokkan data yang sebelumnya telah diperoleh dari siswa.
3)   Memperoleh hubungan timbal balik / kerjasama yang sehat antara pembimbing dan orang tua.
b.      Kekurangan
1)   Menyita banyak waktu dari pembimbing di luar jam kerjanya.
2)   Orang tua mudah merasa tidak enak dipancingi informasi macam-macam tentang keadaan keluarganya.
3)   Informasi yang dapat diperoleh terbatas, sebab petugas bimbingan hanya melihat ruang tamu.
4)   Pada umumnya orang tua cenderung memberikan kesan yang baik tentang keluarganya, sehingga informasi yang diberikan tidak / belum tentu menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
5)   Orang tua siswa belum menyadari pentingnya kunjungan rumah.
6)   Hambatan bagi pembimbing yang belum matang secara pribadi dan dalam pemahaman sosial yaitu adanya kesukaran ketika berhubungan dengan orang tua. Adanya perasaan curiga dari orang tua jika tujuan home visit tidak jelas.






BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Kunjungan rumah adalah salah satu tehnik pengumpul data dengan jalan mengunjungi rumah siswa untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa dan untuk melengkapi data siswa yang sudah ada yang diperoleh dengan tehnik lain.
Tujuan kunjungan rumah terbagi atas dua yaitu tujuan umum dan khusus, komponen-komponen kunjungan rumah terdiri atas kasus, keluarga, dan konselor. Komponen pokok berkenaan dengan kunjungan rumah yaitu kasus, keluarga dan konselor.
Teknik kunjungan rumah adalah format, materi, peran klien, kegiatan, undangan terhadap keluarga, waktu dan tempat serta evaluasi.pelaksanaan kegiatan-kegiatan bimbingan yang lainnya telah disebutkan diatas pelaksaan kegiatan kunjungan rumah juga menempuh tahap-tahap kegiatan seperti, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi analisis hasil evaluasi, tindak lanjut dan laporan.   
B.  SARAN
Kepada pembaca, dan masyarakat yaitu makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami meminta kepada para pembaca untuk menyempurnakan isi, bahan dan masih banyak lagi hal-hal yang lainnya dan semoga makalah kami bisa bermamfaat di masyarakat guna menambah ilmu pengetahuan masyarakat.





DAFTAR PUSTAKA

Tohirin, 2009. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi). Jakarta: Rajawali Pers
Bimbingan konseling/bk/pelaksanaan-pelayanan-bimbingan-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar