KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah swt,
sehingga laporan bimbingan dan konseling dengan judul “KUNJUNGAN
RUMAH ” ini dapat di
selesaikan dalam waktu yang relative singkat .dan ucapan salam kepada
nabiyullah SAW para keluarga sahabatnya sebagai tanda rasa kepada beliau.
Tulisan ini merupakan laporan bimbingan dan konseling, laporan ini bukan hanya sekedar tugas
melainkan juga sebagai pedoman untuk kita semua agar lebih memahami layanan-layanan dalam bimbingan dan konseling.
Pada prinsipnya apabila
penulisan ini ada unsur kebenarannya maka kebenaran itu datangnya dari allah
SWT dan kalau ada kekeliruannya maka itu adalah kekeliruan penulis sendiri
sebagai manusia biasa yang tak luput dari segala kehilafan. Oleh karena itu apabila ada
kekeliruannya dalam penulisan ini mohon saran secara konstruktif dari para
pembacanya
Makassar, Desember 2013
PENYUSUN
DAFTAR
ISI
Halaman
judul................................................................................................
Kata pengantar................................................................................................
Daftar
isi.........................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang..............................................................................
1.2
Rumusan masalah
........................................................................
BAB II Pembahasan
2.1
Pengertian kunjungan rumah .....................................................
2.2
Tujuan kunjungan rumah
..........................................................
2.3
Komponen kunjungan rumah ....................................................
2.4
Tekhnik kunjungan rumah .......................................................
2.5
pelaksanaan kunjungan rumah..................................................
2.6
kelebihan dan kekurangan kunjungan rumah............................
BAB III Penutup
3.1
Kesimpulan................................................................................
3.2
Saran..........................................................................................
Daftar
Pustaka................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara
umum tentang kegiatan-kegiatan pendukung pelayanan bimbingan dan konseling
disekolah dan madrasah. Untuk lebih jelas lagi,layanan Bimbingan ddan Konseling
disekolah dan madrasah tidak akan dapat dilaksanakan secara efektif dan
tujuannya tercapai sesuai yang direncanakan tanpa kegiatan-kegiatan pendukung.
Adapun kegiatan-kegiatan pendukung pelayanan bimbingan dan konseling disekolah
dan madrasah adalah kunjungan rumah.
Kunjungan rumah diartikan sebagai suatu hubungan
langsung antara penyuluh dengan petani dan keluarganya dengan dilakukannya
suatu kunjungan oleh penyuluh ke rumah sasaran penyuluhan dengan tujuan
tertentu.
Hanya
sebagian kecil waktu anak berada di sekolah dan selebihnya berada di rumah.
Untuk melengkapi pengalaman membimbing tentang seseorang perlu mengetahui
kehidupan keluarga di mana anak itu tinggal dan banyak melakukan kegiatan
sesudah pulang sekolah. Tidak sedikit masalah yang timbul di sekolah, berasal
dari rumah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian kunjungan rumah
2. Apa
tujuan kunjungan rumah
3. Apa
komponen-komponen kunjungan rumah
4. Bagaimana
tekhnik kunjungan rumah
5. Bagaimana
pelaksanaan kunjungan rumah
6. Apa
kelebihan dan kekurangan kunjungan rumah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
kunjungan rumah
Menurut Prayitno kujungan rumah merupakan upaya untuk mendeteksi
kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang
menjadi tanggung jawab konselor dalam pelayanan konseling.
Ifdil juga
menyebutkan bahwa kunjungan rumah adalah upaya yang dilakukan Konselor
untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan
permasalahan anak/individu agar mendapat berbagai informasi yang dapat
digunakan lebih efektif.
Kunjungan rumah di lakukan apabila
data siswa untuk kepentingan pelayanan bimbingan dan konseling belum atau tidak
diperoleh melalui wawancara dan angket. Selain itu kunjungan rumah juga perlu
di lakukan untuk melakukan cek silang berkenaan dengan data yang di peroleh
melalui angket dan wawancara. Siswa yang bersangkutan dapat
dilibatkan secara langsung dilibatkan dalam proses kunjungan rumah dan
pembicaraan hasil-hasilnya untuk kepentingan pemecahan masalah siswa yang
bersangkutan.
Kunjungan rumah perlu dilaksanakan oleh Guru Kelas
apabila untuk permasalahan siswa yang sedang ditangani diperlukan keterangan
lebih jauh dari dan tentang orang tuanya Serta tentang kondisi keluarganya,
dan/atau Guru Kelas ingin menyampaikan sesuatu kepada orang tua siswa tentang
permasalahan anaknya itu. Hasil kunjungan rumah dapat dipergunakan oleh Guru
Kelas untuk melanjutkan pelajarannya terhadap siswa yang bersangkutan. Lebih
jauh, dengan kunjungan rumah itu orang tua dapat diajak bekerja sama untuk
mengentaskan permasalahan siswa tersebut.
Kegiatan
kunjungan rumah dapat diganti dengan pemanggilan orang tua ke sekolah. Namun
demikian, kunjungan rumah secara langsung akan lebih menguntungkan, karena
penerimaan orang tua terhadap guru di rumahnya sendiri akan lebih akrab
sehingga lebih memungkinkan dijalinnya kerja sama. Di samping itu, kunjungan I
memungkinkan rumah lebih memungkinkan Guru Kelas melihat secara langsung dan
memahami lebih mendalam suasana rumah dan keluarga siswa yang sedang
dibimbingnya itu.
B. Tujuan
kunjungan rumah
Secara
umum, kunungan rumah bertujuan untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan
akurat tentang siswa berkenaan dengan masalah yang di hadapinya. Selain itu,
juga bertujuan untuk menggalang komitmen antara orang tua dan anggota keluarga
lainnya dengan pihak sekolah atau madrasah, khususnya berkenaan dengan
pemecahan masalah klien. Kunungan rumah bertujuan untuk mengenal lebih dekat
lingkungan hidup siswa sehari-hari.
Secara
khusus tujuan kunjungan rumah berkenaan dengan fungsi-fungsi bimbingan. Dengan
memahami siswa secara lebih luas dan komitmen orang tua serta anggota keluarga
lainnya, maka pelayanan bimbingan dan konseling akan dapat terwujud secara Efektif
dan evisien. Dan pada gilirannya dapat mengentaskan siswa dari kondisi bermasalah
kepada kondisi yang lebih baik.
Kunjungan
rumah dilakukan dalam rangka mengumpulkan data atau melengkapi data siswa yang
terkait dengan keluarga. Dengan data yang lebih lengkap dan terbinanya komitmen
orang tua maka upaya pencegahan masalah terutama yang disebabkan oleh
faktor-faktor keluarga, lebih memungkinkan untuk data dilaksanakan. Dengan
demikian, berkaitan dengan fungsi pencegahan, kunjungan rumah bertujuan untuk
mencegah timbulnya atau atau memecahkan masalah siswa terutama yang disebabkan
oleh faktor-faktor keluarga. Melalui kunjungan rumah, akan terbina kerjasama
yang baik antar konselor dengan orang tua siswa, sehingga akan terwujud situasi
yang kondusif bagi pengembangan dan pemeliharaan potensi siswa. Apabila
tujuan-tujuan berkaitan dengan fungsi-fungsi diatas tercapai, maka berkenaan
dengan fungsi advokasi, melalui kunjungan akan lebih memungkinkan tegaknya
hak-hak siswa.
C. Komponen-komponen
kunjungan rumah
Ada
tiga komponen pokok berkenaan dengan kunjungan rumah, yaitu kasus, keluarga dan
konselor.
Pertama,
kasus. Kunjungan rumah difokuskan pada penanganan kasus yang dialami oleh klien
(siswa) yang terkait dengan faktor-faktor keluarga, kasus siswa terlebih dahulu
dianalisis, dipahami, disikapi dan diberikan (dilaksanakan) perlakuan awal tertentu,
dan selanjutnya diberikan pelayanan bimbingan konseling yang memadai. Perlakuan
awal terhadap kasus dilakukan melalui kunjungan rumah. Hasil kunjungan rumah
digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Kunjungan rumah juga dapat
merupakan bagian langsung atau tindak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling
terlebih dahulu terhadap kasus yang dimaksud.
Kedua,
keluarga. Keluarga yang menjadi fokus kunjungan rumah meliputi kondisi-kondisi
yang menyangkut: a. Orang tua atau wali siswa, b) anggota keluarga yang lain,
c) orang-orang yang tinggal dalam lingkungan keluarga yang bersangkutan, d)
kondisi fisik rumah, isinya dan lingkungannya, e) kondisi ekonomi dan hubungan
sosioemosional yang terjadi dalam keluarga.
Ketiga,
konselor. Konselor atau pembimbing bertindak sebagai perencana, pelaksana dan
sekaligus pengguna-pengguna hasil kunjungan rumah. Seluruh kegiatan kunjungan
rumah dikaitkan langsung dengan pelayanan bimbingan dan konseling dan kegiatan
pendukung layanan bimbingan dan konseling lainnya.
D. Tekhnik
kunjungan rumah
Pertama,
format. Kunjungan rumah dapat dilakukan mengikut format lapangan dan politik.
Melalui kunjungan rumah konselor memasuki lapangan permasalahan klien yang
menjangkau kehidupan keluarga klien. Dengan jangkauan yang lebih luas di
harapkan penanganan masalah klien dapat dilakukan secara lebih komprehensif dan
intensif.
Strategi
politik pun dapat dilakukan yaitu menghubungi pihak-pihak lain yang terkait
dalam keluarga. peran positif pihak-pihak lain yang terkait dibangkitkan untuk
penuntasan pengentasan (pemecahan masalah) klien serta optimalisasi
pengembangan potensi-potensinya. Kunjungan rumah menjangkau lapangan
permasalahan klien yang menjangkau kehidupan keluarga dan
terlaksanakan politik yaitu menghubungi pihak-pihak terkait dengan
keluarga.
Kedua,
Materi. Materi Yang perlu diperhatikan saat di hadapan keluarga : Tidak
melanggar asas kerahasiaan klien,
Semata-mata untuk memperdalam masalah klien, Tidak merugikan klien.
Dalam kaitannya dengan kedudukan hubungan kekeluargaan dalam keluarga yang
bersangkutan, hubungan sosioemosional, pemberian kesempatan dan fasilitas serta
keterkaitan kerja materi yang dibicarakan meliputi kondisi-kondisi: orang tua
atau wali siswa, anggota keluarga lainnya, orang-orang yang tinggal dalam
lingkungan keluarga yang dimaksud. Kondisi fisik rumah, isinya dan
lingkungannya, kondisi ekonomi dan hubungan sosio-emosional yang terjadi dalam
keluarga.keseluruhan materi diatas, dirangkai secara sistematis baik dalam
penggaliannya bersama anggota keluarga yang dikunjungi maupun dalam menyusun
hasil kunjunganrumah nantinya.
Ketiga,
peran klien. Menyetujui Kunjungan Rumah yang akan dilakukan klien dan
mempertimbangkan perlu tidaknya ia terlibat saat kunjungan rumah. Keterbukaan,
objektifitas, kenyamanan, suasana kelancaran kegiatan, serta dampak positif
bagi siswa dan keluarganya, menjadi pertimbangan dan kriteria keterlibatan
siswa.
Keempat,
kegiatan. Melakukan wawancara
dan pengamatan dan memeriksa dokumen-dokumen yang dimiliki keluarga.
Konselor tidak diperbolehkan memeriksa berbagai dokumen yang dimiliki keluarga,
kecuali keluarga yang bersangkutan menghendakinya. Format atau teknik layanan
kelompok dapat diselenggarakan oleh konselor dengan mengikutsertakan sejumlah
anggota keluarga dalam pembicaraan tentang masalah siswa.
Kelima,
undanga terhadap keluarga. Keluarga
dapat diundang ke sekolah sesuai dengan permasalahan klien. Pelaksanaan
undangan ini memperhatikan: izin dari klien, perlu dipersiapkan materi
pembicaraan dan peran klien.
Undangan
terhadap keluarga tidak boleh dilakukan oleh pembimbing atau konselor dengan
tujuan untuk menyampaikan kepada anggota yang diundang keputusan tertentu yang
isinya merugikan siswa. Orang tua diundang untuk di beritau atau hanya untuk
menandatangani perjanjian bahwa anaknya diskors, tidak naik kelas dan lain
sebagainya.
Keenam,
waktu dan tempat. kapan maupun berapa lama kunjungan rumah dilakukan tergantung
kepada perkembangan proses pelayanan terhadap siswa. Kunjungan rumah dapa
dilakukan di lakukan dari awal atau bahkan sebelum pelayanann, ketika proses
pelayanan sedang berlangsung atau sebagai tindak lanjut dari pelayanan
tertentu. Lamanya pembimbing atau konselor berkunjung berkunjung kerumah
keluarga siswa juga tergantung materi yang dibicarakan dan kegiatan yang
dilakukan dalam keluarga yang bersangkutan. Apabila kunjungan rumah diganti
dengan kunjungan rumah diganti dengan undangan keluarga, maka tempat
pertemuannya bisa dilakukan ditempat pembimbing atau konselor bekerja.
Ketujuh,
evaluasi. Untuk mengetahui hasil dari kunjungan rumah, harus dilakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kunjungan rumah. Dalam konteks pelayanan bimbingan dan
konseling., dapat mencakup proses dan hasil-hasilnya. Evaluasi terhadap
unsur-unsur proses dilakukan secara berkelanjutan selama proses kunjungan rumah
berlangsung. Penilaian terhadap hasil-hasil kunjungan rumah dapat diarahkan
pada kelengkapan dan akurasi data yang diperoleh serta manfaat data tersebut
dalam pelayanan terhadap siswa. Komitmen seluruh anggota keluarga juga perlu
mendapat perhatian secara seksama untuk pemecahan masalah siswa.
E. Pelaksanaan
kegiatan kunjungan rumah
Pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah
juga menempuh tahap-tahap kegiatan seperti: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
analisis hasil evaluasi, tindak lanjut dan laporan.
Pertama, perencanaan. Pada tahap
perencanaan, hal-hal yang dilakukan adalah a). Menetapkan kasus dan klien yang mengalaminya yang memerlukan kunjungan rumah, b).Meyakinkan
klien tentang pentingnya kunjungan rumah, c).Menyiapkan data atau informasi pokok yang perlu
dikomunikasikan kepada keluarga, d) menetapkan materi
kunjungan rumah atau data yang perlu diungkapkan dan peranan masing-masing
anggota keluarga yang akan ditemui, e). Menyiapkan kelengkapan administrasi.
Kedua, pelaksanaan.
Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah a) mengomunikasikn rencana
kegiatan kunjungan rumah kepada berbagai pihak yang terkait, b) melakukan
kunjungan rumah dengan melakukan kegiatan-kegiatan; 1. Bertemu orang tua atau
wali siswa atau anggota keluarga lainnya, 2. Membahas permasalahan siswa, 3.
Melengkapi data, 4. Mengembangkan komitmen orang tua atau wali siswa atau
anggota keluarga lainnya, 5. Menyelenggarakan konseling keluarga apabila
memungkinkan, 6. Merekam dan menyimpulkan hasil kegiatan.
Ketiga, evaluasi. Pada
tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah; a. Mengevaluasi proses pelaksanaan
kunjungan rumah, b. Mengevaluasi
kelengkapan dan keakuratan hasil kunjungan rumah, serta komitmen orang tua/ wali/ anggota keluarga
lain, c. Mengevaluasi
penggunaan data hasil kunjungan rumah dalam pengentasan masalah klien, d. Analisis
terhadap efektifitas penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap penanganan kasus, khususnya pengentasan
masalah klien.
Keempat, analisis hasil
evaluasi. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan anlisis
terhadap evektifitas penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap pemecahan kasus
siswa.
Kelima, tindak lanjut.
a. Mempertimbangkan apakah diperlukan
kunjungan rumah ulang
atau lanjutan. b. Mempertimbangkan
tindak lanjut layanan dengan menggunakan data hasil kunjungan rumah
yang lebih atau akurat.
Keenam, laporan. Pada
tahap ini pembimbing atau konselor melakukan kegiatan. a. Menyusun laporan kegiatan KRU, b. Menyampaikan
laporan kepada pihak terkait, c. Mendokumentasikan laporan.
F. Kelebihan
dan kekurangan kunjungan rumah
a. Kelebihan
1) Mendapatkan
secara langsung data dan masalah yang dihadapi oleh siswa.
2) Dapat untuk
mencocokkan data yang sebelumnya telah diperoleh dari siswa.
3) Memperoleh
hubungan timbal balik / kerjasama yang sehat antara pembimbing dan orang tua.
b. Kekurangan
1)
Menyita banyak waktu dari pembimbing di luar jam
kerjanya.
2)
Orang tua mudah merasa tidak enak dipancingi informasi
macam-macam tentang keadaan keluarganya.
3)
Informasi yang dapat diperoleh terbatas, sebab petugas
bimbingan hanya melihat ruang tamu.
4)
Pada umumnya orang tua cenderung memberikan kesan yang
baik tentang keluarganya, sehingga informasi yang diberikan tidak / belum tentu
menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
5)
Orang tua siswa belum menyadari pentingnya kunjungan
rumah.
6)
Hambatan bagi pembimbing yang belum matang secara
pribadi dan dalam pemahaman sosial yaitu adanya kesukaran ketika berhubungan
dengan orang tua. Adanya perasaan curiga dari orang tua jika tujuan home visit
tidak jelas.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kunjungan
rumah adalah salah satu tehnik pengumpul data dengan jalan mengunjungi rumah
siswa untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa dan untuk
melengkapi data siswa yang sudah ada yang diperoleh dengan tehnik lain.
Tujuan
kunjungan rumah terbagi atas dua yaitu tujuan umum dan khusus,
komponen-komponen kunjungan rumah terdiri atas kasus, keluarga, dan konselor. Komponen
pokok berkenaan dengan kunjungan rumah yaitu kasus, keluarga dan konselor.
Teknik
kunjungan rumah adalah format, materi, peran klien, kegiatan, undangan terhadap
keluarga, waktu dan tempat serta evaluasi.pelaksanaan kegiatan-kegiatan
bimbingan yang lainnya telah disebutkan diatas pelaksaan kegiatan kunjungan
rumah juga menempuh tahap-tahap kegiatan seperti, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi analisis hasil evaluasi, tindak lanjut dan laporan.
B. SARAN
Kepada
pembaca, dan masyarakat yaitu makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu kami meminta kepada para pembaca untuk menyempurnakan isi, bahan dan
masih banyak lagi hal-hal yang lainnya dan semoga makalah kami bisa bermamfaat
di masyarakat guna menambah ilmu pengetahuan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Tohirin, 2009. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi).
Jakarta: Rajawali Pers
Bimbingan
konseling/bk/pelaksanaan-pelayanan-bimbingan-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar